
Jakarta, IDM – Istana sampaikan belasungkawa ihwal dua prajurit gugur selama persiapan HUT ke-80 TNI yang dirayakan akhir pekan kemarin.
“Ya tentunya kita semua pasti berbelasungkawa, bahwa atas meninggalnya dua prajurit yang gugur dalam perayaan pondok TNI yang ke-80, kemarin,” ungkap Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, yang dikutip Kamis (9/10).
Prasetyo menyebut bahwa profesi dari seorang prajurit TNI penuh dengan pengabdian serta risiko secara beriringan.
Baca Juga: Letkol Inf Wahyu Pudji Pamungkas Pimpin Delegasi TNI AD Ikuti Latihan Bilateral Tertua di Asia Tenggara
“Itulah bukti bahwa menjadi prajurit TNI adalah sebuah profesi yang mengabdi. Selain pengabdian, tapi juga adalah profesi yang penuh dengan risiko,” ungkap Prasetyo.
Oleh karena itu, kata Prasetyo, seluruh lapisan masyarakat berkewajiban untuk mendukung sepenuhnya prajurit TNI yang bertugas.
Sebelumnya, dua prajurit TNI gugur pada saat persiapan acara peringatan HUT TNI ke-80.
Baca Juga: Pimpinan Tertinggi TNI AD Minta Mahasiswa Jangan Terprovokasi Media Sosial Negatif
Dua prajurit yang meninggal dunia dalam rangkaian acara HUT ke-80 TNI, yakni Praka Zaenal Mustaqim dan anggota TNI AD Pratu Johari Alfarizi.
Menyikapi kejadian tersebut, Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menegaskan akan mengadakan acara HUT TNI agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang.
“Kami akan evaluasi (perayaan HUT TNI),” ungkapnya. (Ykb)