
Jakarta, IDM – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menekankan pentingnya memperkuat Ketahanan Nasional sebagai fondasi utama dalam menjaga stabilitas dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global dan regional.
Hal ini menjadi fokus utama dalam kegiatan Kajian Publik bertajuk Ketahanan Nasional Indonesia Dihadapkan pada Kontinjensi Konflik Global dan Regional.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Kemenko Polkam dalam memperkuat koordinasi lintas sektor guna mengantisipasi berbagai bentuk ancaman terhadap keamanan dan perlindungan negara.
Baca Juga: Hari Kesaktian Pancasila: Prabowo Berdoa di Lubang Buaya hingga Tinjau Museum Pengkhianatan PKI
Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam, Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, menerangkan hasil kajian publik ini akan menjadi masukan penting bagi Kemenko Polkam dalam merumuskan rekomendasi strategi.
Tak hanya itu, hasil kajian publik ini juga akan menjadi acuan kebijakan nasional di bidang perlindungan dan keamanan.
“Kemenko Polkam mempunyai tanggung jawab untuk memastikan setiap kebijakan dan langkah strategis pemerintah dalam menghadapi isu-isu keamanan nasional dilaksanakan secara terpadu, adaptif, dan komprehensif,” tegas Purwito.
Baca Juga: Presiden Prabowo Apresiasi TNI hingga Kejaksaan yang Tindak Cepat Amankan Aset Negara
Ia menambahkan, melalui koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan unsur masyarakat, Kemenko Polkam akan terus memperkuat peran strategisnya dalam mengantisipasi potensi kontinjensi global yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional.
Purwito menegaskan komitmennya untuk terus mengawal arah kebijakan ketahanan nasional serta memperkuat sinergi seluruh komponen bangsa dalam menjaga keamanan, stabilitas, dan pelestarian NKRI di tengah perubahan strategi lingkungan global yang semakin kompleks.
Diskusi tersebut membahas secara komprehensif berbagai isu strategi terkait ancaman militer akibat dinamika konflik global dan regional, potensi ancaman nonmiliter dan hybrid terhadap stabilitas nasional, serta kondisi nyata sistem keamanan dan ketahanan nasional Indonesia dalam menghadapi tantangan global. (Ykb)