Jakarta, IDM – Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Di Lebanon (Unifil) Mengecam Serangan Udara Israel Ke Lebanon Selatan, Yang Melanggar Resolusi Dewan Keamanan 1701 Dan Mengancam Stabilitas Regional.
“Serangan Israel Tadi Malam di Lebanon Selatan Merupakan Pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan 1701 Dan Stabilitas Stabilitas Rapuh Yang Telah Muncul Sejak November Tahun Lalu,” Tulis Unifil Melalui XDikutip Pada Sabtu (20/9).
BACA JUGA: Presiden Prabowo Bertolok Ke New York, Hadiri Sidang Umum PBB KE-80
Lebih Lanjut, Dikatakan Bahwa Serangan Itu Semakin Membuat Waraga Sipil Ragu Konflik Dapat Dapat Tanpa Kekerasan. Israel Harus Berhenti Melakukan Serangan Ke Wilayah Tersebut.
“Unifil Dan Tentara Lebanon Berada Di Lapangan Setiap Hari, Berupaya Memulihkan Stabilitas Di Selatan Dan Di Sepanjang Garis Biru,” Katananya.
Unifil Mengingatkan, Pasukan Penjaga Perdamaian Di Dua Titik Yakni Di Deir Kifa, Dekat Burj Qalawieh, Terpaksa Berlindung Selama Serangan Tersebut. UNIFIL RUGA MENDESAK SEMUA PIHAK UNTUK Menghormati Komitmen Mereka Berdasarkan Resolusi 1701 Dan Perjanjian Penghentian Permusuhan.
BACA JUGA: Kim Jong Un Awasi Uji Coba Drone Serang Taktis
Sebelumnya, Pesawat-Pesawat Tempur Israel Meluncurkan Seranganian Serangan Udara Di Lebanon Selatan Dan Menargetkan Hizbullah. Serangan Itu Pun Melanggar Perjanjian Gencatan Senjata Yang Dicapai Kedua Pihak Pada November Tahun Lalu.
Konflik Lintas Batas Israel-Hizbullah Memuncak Pada September 2024 Dan Menewaskan Lebih Dari 4.000 Orang. Berdasarkan Gencatan Senjata, Israel Seharusnya Menarik Diri Sepenuhanya Dari Lebanon Selatan Pada Bulan Januari. Namun, Israel Hanya Menarik Sebagian Pasukan Dan Mempertahankan Kehadiran Militer Di Lima Pos Perbatasan. (BP)
(Tagstotranslate) Ancam Stabilitas Regional (T) Israel (T) Lebanon Selatan (T) Resolusi Dewan Keamanan (T) Unifil