Jakarta, IDM – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Mengatakan Bahwa Lebih Dari 36.000 Waragal Yang Tinggal Di Jalur Gaza Terpaksa Mengungsi Sejak Serangan Terdaru Israel Pada Perengahan Bulan Ini.
“Orang -or terus melarikan diri karena takut akan keselamatan mereka, Mencelamatan di mana punah memunckinan,” Kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric Melansir Laman Resmi PBB PBB PBB Stephane Dujarric Melansir Laman Resmi Press.un.orgRabu (27/8).
BACA JUGA: Turki Jadi Tuan Rahat KTT NATO 2026
“Sejak 14 Agustus, Ketika Serangan Terhadap Kota Gaza Diumumkan, Dan Kemarin, Mitra Yang Memantau Pergerakan Penduduk Di Gaza Mencatat Lebih Dari 36.200 Pengungsian, Termasuk Lebih 11.600 Dari Kungsian,” UNIRAT JORUK, LEBIH LEBIH, “
Ia Menuturkan, Dari Jumlah Tersebut, Gelombang Pengungsi Paling Besar Terjadi Pada Tanggal 24 Dan 25 Agustus Yakni Lebih Dari 2.000 Orang. Mayoritas Warga Awalnya Tinggal Di Wilayah Kota Gaza Dan Lebih Dari Dua Pertiga Terpaksa Mengungsi Ke Deir Al Balah Serta Hampir Sepertiganya Ke Khan Younis.
Ia Kembali Memperingatkan Dampak Buruk Dari Penembakan Dan Bombardir Israel Yang Terlangsung. Distribusi Bantuan Kemanusiaan, Ujarnya, Ragu Masih Sangan Dibatasi Oleh Israel. Dari Total 12 Misi Kemanusiaan Yang Memerlukan Koordinasi Angoritas Israel, Hanya Setengahnya Yang Terlaksana.
BACA JUGA: Zelensky Sebut Opsi Tiga Negara Tuan RUMAH PEREMUAN DENGAN Putin
Militer Israel Rona telah Mengeluarkan “Perintah Pengungsian Baru Yang Prencakup Sekitar Satu Kilometer Peregi Di Linggungan Ad Daraj Dan Ash Sheikh Radwan Di Kota Gaza,” Ungkapnya.
Konflik Yang Pecah Sejak Oktober 2023 Telah Menewaska Hampir 63.000 Orang di Gaza Sejak Oktober 2023. Mahkamah Menyebut Serangan Israel sebagai Genosida Dan Harus Diakhiri. (BP)
(Tagstotranslate) Israel (T) Jalur Gaza (T) PBB (T) Stephane Dujarric