Jakarta, IDM – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Tni Wahyu Yudhayana Membantah Adanya Kultur Kekerasan Di Dalam Tubuh Tni Ad.
Hal ini Dikatakanyaa menjawab Beberapa Kejadian Yang Dilakukan Oknum Prajurit Yang Viral Akhir-Akhir ini.
BACA JUGA: Indonesia Jadi Tuan RUMAH KONFERENSI KE-15 EAHC, Bahas Harmonisasi Peta Navigasi Elektronik
“Kekerasan bukan bagian dari kultur TNI. Latihan pembinaan harus dengan keras, tetapi bukan dengan kerasan. Keras itu artinya apa? Kalau dia harus melaksanakan suatu latihan pembinaan, baik itu fisik, taktis, maupun teknis,” kata Wahyu di Jakarta, Jumat (19/9).
IA Menjelaskan Latihan Keras Yang Dimaksud Melalui Berbagai Tahapanyaa.
“Ini Yangsanakan, Berooknya Tahapanyaa ini, Itu Semua Haru Dilaksanakan. ITU NAMANYA LATUHAN GANGAN KERAS. Tetapi Tenji Ada Kita Mentolerir Kerasan,” Kata Wahyu.
BACA JUGA: Pangkoopsudnas Ungkap Spektrum Ancaman Terbaru: Siber Hingga Peperangan Kekuatan Udara
Lebih lanjut ia menegaska arahan dar
“Karena Tni Angkatan Darat Tenjak Pernah Melindungi Ataupun Tidak Akan Pernah Menutupi Suatu Tindakan Dari Prajurit Yang Melawan Hukum, Yang Tidak Sesuai Ketentuan Janji Jenang Berlaku. Kenang Kegegi,” KEGIAN KEGIGAAT. (RR)
(Tagstotranslate) Kekerasan (T) Prajurit (T) Wahyu Yudhayana