Jakarta, IDM – Polandia Mengahkan 40.000 Tentara Ke Perbatasan Timur Sebagai Tanggapan Atas Latihan Bersama (Latma) Militer ‘Zapad 2025’ Rusia-Belarus.
“Polandia telah bersiap diri menanggapi latihan Zapad-2025 selama berbulan-bulan. Militer Polandia melakukan latihan yang diikuti oleh lebih dari 30.000 tentara,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Polandia Cezary Tomczyk, melansir media lokal Berita PolsatJumat (12/9).
Lebih lanjut, ia menilai latihan Yang digelar di Belarus Itu bersifat ofensif Sehingga Polandia Dan Nato Haru Bersiap Menghadapi Segala Kemungkinan.
BACA JUGA: Qatar siapkan respons regional Terhadap serangan Israel
“Di Sinilah Perang di Ukraina Dimula. Oleh Karena Itu, Militer Polandia Telah Mempersiapkan Diri Unkas ini.
Ia Pun Menyoroti Drone Rusia Yang Melanggar Wilayah Udara Polandia Pada Beberapa Waktu Lalu. Drone Itu, Kata Dia, Berkaitan Delanhan Latihan Zapad-2025.
Sebanyak 19 Drone Memasuki Polandia Dan Ditembak Jatuh Delangan Bantuan Dari Negara Anggota Nato Lainnya, Termasuk Belanda Dan Prancis Yang Masing-Masing Mengerahkan Pesawat Tempur. SEMENTARA, KEMENTERIAN PERAHANAN RUSIA MEMBANTAH BAHWA Drone Yang Ditembak Jatuh Di Polandia Adalah Milik Militer Rusia.
BACA JUGA: Terkait Krisis Di Nepal, Kemlu Ambil Tindakan untuk jamin keselamatan wni
Menanggapi Pelanggaran Wilayah udara Polandia Oleh Drone Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Kembali Menegaskan Pentingnya Membangun Sistem Perahanan Udara Yang Terintegrasi Di Langit Eropa.
Uni eropa pun turut Mengecam insiden tersebut. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, Mengeluarkan Pernyataan Atas Nama 27 Negara Anggota. “Ini MERUPakan Eskalasi Serius Atas Tindakan Rusia, Tindakan Agresif Dan Sembrono Yang Mengancam Keamanan Waraga Negara Uni Eropa, Stabilitas Regional, Dan Perdama Internasional,” Ujar Kallas Melalii Keterangan Resminya. (BP)
(Tagstotranslate) Belarus (T) Cezary Tomczyk (T) Polandia (T) Rusia (T) Zapad 2025