Jakarta, IDM – Presiden Ri Prabowo Subianto Akan Berpidato Pada Urutan Ketiga Dalam Sidang Majelis Umum Ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Setelah Presiden Brasil Dan Presiden Amerika Serikat. Posisi INI, Walaupun Terlihat Sebagai Detail Teknis, Menyimpan Makna Strategis Yang Tenjak Bisa Dipang Sebelah Mata.
Sejak 1955, Brasil Selalu Menjadi Negara Pertama Yang Berpidato Pada Sidang Umum Pbb. Hal ini Berawal Dari Kebiasaan Sejarah Ketika Brasil Bersedia Membuka sesi saat banya negara enggan Berbicara Pertama. Amerika Serikat, Sebagai Tuan Rahat, Mendapat Kehormatan Berbicara Di Urutan Kedua. Setelah Itu, Penentuan Urutan Negara Lain Biasanya Mempertimbangkangkan Protokol, Status Politik, Dan Signifikansi Diplomasi Masing-Masing.
Slot Bahwa Indonesia Mendapat Ketiga Tahun Ini Bukanlah Hal Remeh. ITU MANDAKAN ADAGA PENGAKUAN THADAP PERAN, Relevansi, Dan Kredibilitas Diplomasi Indonesia Di Tengah Dinamika Global Yang Penuh Keturanpastian.
Urutan Ketiga Memungkinkan Prabowo Menyampaan Pesan Pada Saat Audiens Masih Penuh, Atensi Dunia Masih Segar, Dan Media Global Fokus Menda Awal Awal. Posisi Ini Posisi, Indonesia Berkesempatan Mengator Nada Perdebatan, Memengaruhi Fokus Isu-Isu Yang Akan Dibahas, Dan Memosisan Diri Sebagai Suara Yang Diperhitungkan.
BACA JUGA: Bela Negara di Digital
Dalam Sejarahnya, Para Pemimpin Indonesia Sebelumnya Rata-Rata Mendapat Giliran Lebih Belakangan. Sukarno, Misalnya, Berpidato Pada Hari Ketujuh Urutan Ke-46 (1960). Soeharto di Hari Keempat Urutan KE-61 (1992). Megawati Tampil di Hari Pertama Urutan Ke-17 (2003). Sby Empat Kali Hadir, Posisi Bervariasi Antara Urutan Ke-20 Hingga Ke-16. Sementara Jokowi, Meski Berpidato Secara Virtual, Tetap Mendapat Slot Hari Pertama Urutan Ke-16 Pada 2020 Dan 2021. Dibandingkan Dengan Itu, Kesempatan Prabowo Berbicara Hari Pertama Urutan Ketiga Jelas Merupakan Posision Posision Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posisi Posion Posiji Posisi Posiji Posijo Posi.
Kontek Global Dan Pengakuan Internasional
Momentum Pidato Prabowo Hadir di Saat Dunia Menghadapi Krisis Multidimensi. Perang Rusia-Ukraina Belum Mereda, Konflik Gaza-Israel Yang Justru Kian Meluas Ke Kawasan, Ketahangan di Indo-Pasifik terus Meningkat, Sementara Ekonomi Global Diguncang Perang Tarif Amerika Serikat Yang Berimbas Sadi Rantai Pasang Pasang.
Dalam Lanskap Seperti ini, Suara Dari Global Sang Sangan Dinantikan. Prabowo Berpeluang Menjadikan Pidatonya Sebagai Penegasan Posisi Indonesia: Menolong Politik Blok, Mendorong Solusi Damai Atas Konflik, Serta Memperjuangkan Reformasi Tata Kelola Agar Global Lebih Adil Dan Inklusif.
Agenda Yang Bisa Diangkat Antara Lain Soal Ketahanan Pangan Dan Energi, Akses Kesehatan Global Pascapandemi, Hingga Keadilan Iklim. Semua Isu Itu Bukan Hanya Relevan BAGI Negara Berkembang, Tapi Jagi Menyentuh Kepentingan Kolektif Seluruh Dunia.
Slot Strategis Ini Sekaligus Menjadi Bentuk Pengakuan Atas Kepemimpinan Indonesia Di Kawasan Maupun Di Tingkat Global. Indonesia Dipandang Mampu Menjadi Jembatan Antara Utara Dan Selatan, Barat Dan Timur, Negara Maju Dan Negara Berkembang.
BACA JUGA: Djamari Chaniago Dilantik Jadi Menko Polkam, Pengamat Pertahanan: Rekonsiliasi Dan Tradisi Militer Di Balik Piliihan Prabowo
Diplomasi Indonesia Belakangan Ini memang Cukup Menonjol: Sukses Menjadi Tuan Rumah Ktt G20, MemimPin Asean Saat Saat Menghadapi Krisis Myanmar, Serta Konsisten MyGan Mygan Penyelesaan Konflik Palestina Delangan Dabate Ngana Solusi. Kehadiran Prabowo di Panggung PBB Akan Mempertegas Konsistensi Itu.
PIDATO INI BUGA MEMILIKI NILAI SIMBOLIK PRIBADI. Prabowo Adalah Putra Ekonom Dan Negarawan Sumitro DJOJODIKUSUMO, Yang Turut MemengarUhi Arah Diplomasi Indonesia Pada Era Awal Pembangunan. DENGAN TAMPIL DI FORUM PBB PAYA POSISI STRATEGIS, PRABOWO SEEKAN MELANJUTKAN WARISAN Diplomasi Keluarga, SEMBARI MEMBAWA VISI Baru, Yakni Indonesia Yang Percaya Diri, Mandiri, Dan Disegani Dunia.
Ekspektasi Tinggi, Tanggung Jawab Besar
Namun, Posisi Terhhatat ini juga datang Delangan Ekspektasi Tinggi. DUNIA AKAN MENILAI ISI PIDATO PRABOWO: APAKAH MAMPU MENGADIRkan Pesan Yang Kuat, Konkret, Dan Relevan Gelan Tantangan Global, Atau Sekadar Berhenti Pada Retorika.
Indonesia Pun Akan Diuji Konsistensinya. Pidato Yang Baik Haru DiIKuti Dengan Diplomasi Aktif, Kebijakan Luar Negeri Yang Selaras, Dan Langkah Nyata Di Lapangan. Delangan Begitu, Pesan Yang Disampaan Tidak Hanya Berhenti Sebagai Simbol, Melainkan Bertransformasi Hadi Pengaruh Nyata Bagi Perdamaian, Pembangunan, Dan Keadilan Global.
BACA JUGA: Prabowo Ke Doha: Solidaritas Nyata Indonesia untuk Qatar-Gaza
Bagi publik dalam negeri, pidato prabowo maga akan dilihat sebagai nada pengaturan kepemimpinanya di mata dunia. Bagaimana ia Mengartikulasikan Visi Ketahan Nasional Multidimensi, Seperti Pangan, Energi, Kesehatan, Dan Teknologi, Akan Menjadi Indikator Arah Politik Luar Negeri Indonesia Lima Tahun Kean.
Berpidato Di Urutan Ketiga Bukan Hanya Soal Posisi, Tetapi Tentang Bagaimana Indonesia Memanfaatkan Panggung untuk Mengatur Arah Perkakapan Dunia.
Apabila dimanfaatkan dengan baik, momentum ini dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South, mempertegas komitmen pada multilateralisme, dan membuka ruang lebih luas bagi kepentingan nasional di meja perundingan dunia.
BAGI PRESIDEN PRABOWO, Inilah Kesempatan Emas UNTUK Menegaskan Kepada Dunia, Bahwa Indonesia Bukan Sekadar PengIKUT ARUS Global, Melainkan Salah Satu Keekuatan Yang Siapi Anggota Arah. (Khairul Fahmi, Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS)).
(Tagstotranslate) Amerika Serikat (T) Prabowo Subianto (T) Presiden RI (T) SIRANG UMUM PBB (T) Status Politik