Jakarta, IDM – KEMENTERIAN PERAHANAN RI MENYATANAN BAHWA MILITER VIETNAM MEMILIKI Permintaan Khusus untuk Produk Bom Latih Yang Diproduksi Industri Pertahan (Indhan) Indonesia.
Permintaan Khusus Itu disampaan Dalam pertuan Wakil Menteri Perahanan Ri Donny Ermawan Taufanto Dan Wakil Menteri Perahanan Vietnam Letjen Senior Hoang Xuan Chien Di Kantor Kementerian Pertahanan Ri, Jakartta, Kamis, Kamis.
“Ada Pembicaraan Bagaimana Nantinya Akan Ada Pendampingan untuk Meningkatkan Seumur Hidup Bom Latihanya,” Ujar Kepala Biro (Karo) Informasi Pertahanan (Infohan) Sekjen kemhan ri brigjen tni frega wenas inkiri.
Darahahui, Salah Satu Perusak Indhan Dalam Negeri, Pt Sari Bahari, Mengekekspor 500 Unit Bom Latih Jenis P-100P Ke Militer Vietnam Pada 2023.
BACA JUGA: Lulus Pendidikan, 230 Prajurit Dikukuhkan Jadi Penerjun Payung Tni AU
Wakil Direktur Utama Pt Sari Bahari Putra Egam Mengatakan, Ekspor Bom Latih Ke Vietnam Akan Dilanjutkan.
“Kelompok Kerja Gabungan Kalau Di Industri Perahanan, Prospek Kelanjutan Kerja Sama Sari Bahari Dan Vietnam Yang Sudah Ada, Dalam Hal Ini Ekspor, Akan Dilanjutkan,” Kata Putra Kepada Majalah Pertahanan Indonesia (IDM), Kamis (18/9).
Namun, Kata Putra, Dalam Klausul Kerja Sama Tidak Disebutkan Peningkatkan Seumur Hidup Bom Latih.
Pertemuan antara wamenhan ri dan vietnam tersebut juga kebahas peluang kerja sama di berbagai Bidang.
BACA JUGA: Bela Negara di Digital

“Beberapa Potensi UNTUK KERJA SAMA, TALMASUK JUGA PENGALAN KAPAL DENGAN PT PAL, ALAT SENJATA DENGAN PT PINDAD DAN JUGA ANTARA PT LEN,” Kata Frega.
Selain Itu, Pihak Vietnam Maga Menyampaan ingin Berkolaborasi di Bidang Kedokteran Militer, Siber, Hingan Pencarian dan Penyelamatan (SAR).
“Tadi juga sempat dibahas beberapa potensi kerja sama dalam konteks dialog maupun implementasi di lapangan antara Angkatan Darat dengan Angkatan Darat, kemudian Angkatan Laut dengan Angkatan Laut dan Angkatan Udara dengan Angkatan Udara, baik itu yang sifatnya pelatihan militer Personel Pertukaran Kemudian Dan Pendidikan, ”Ujar Frega.
Di Sisi Lain, Indonesia Juta Ingin Timbal Balik Berupa Kerja Sama Pemeliharaan Dan Perawatan Alat Utama Sistem Persenjata (Alutsista) ATAU Biasa Disebut pemeliharaan, perbaikan, dan perbaikan (MRO).
BACA JUGA: Soal Tni Jaga DPR, MPSI Nilai Suda Sesiai Konstitusi
“Karena Kita Tahu Kan Vietnam Sendiri Panya Fasilitas Mro. Sementara Kita Bara Panya Alutsista-alalsista Yang Memang Memang MRO. ITU HALUHADI SALU SATU PELUANG NANTI DIJAKI,” KATA.
Dialog dialog bagian merupakan bagian dialog wamenhan tersebut merupakan kebijakan pertahanan ri-vietnam yang dijak rabu (17/9).
KEMHAN RI MENYATANAN, KEDUA WAMENHAN SALING MENGRESIASI KERJA SAMA YANG SEDAH TERLAKSANA HINGGA Saat INI DALAM KONTEKS HUBUNGAN KEDUA Negara. (NMA)
(Tagstotranslate) Donny Ermawan Taufanto (T) Hoang Xuan Chien (T) Industri Pertahan (T) Kemhan Ri (T) Vietnam